Rabu, 30 Desember 2009

Keburukan Struktur Organisasi Garis/Staff dan Fungsional Pada Suatu Institusi Pendidikan

Suatu organisasi baik itu organisasi formal maupun informal dalam melakukan segala aktivitasnya pastilah terdapat hubungan diantara orang-orang yang melaksanakan aktivitas tersebut. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka akan semakin kompleks juga hubungan yang terjalin. Untuk mengatasi masalah itu,maka dibuatlah stuktur organisasi yang menggambarkan hubungan antar kelompok/bagian.

Contohnya seperti pada institusi pendidikan. Institusi pendidikan berarti sebuah lembaga atau organisasi yang berfokus pada pengembangan pendidikan.Agent-agent yang berperan diantaranya adalah tenaga pengajar (guru, dosen), tenaga pendukung (pegawai administrasi, petugas kebersihan, dan lainnya), dan anak didik (siswa, mahasiswa). Umumnya lembaga/institusi pendidikan ini menggunakan struktur organisasi garis dan fungsional. Organisasi fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.Dapat digambarkan sebagai berikut :


Jadi,masing-masing kepala bagian memiliki spesialisasi kerja dan memiliki wewenang untuk betindak/melakukan sesuatu sesuai dengan bidangnya namun wewenang tertinggi tetap dipengang oleh pucuk pimpinan. Namun bentuk organisasi fungsional dan garis ini memiliki kekurangan yaitu :

- dengan adanya spesialisasi/pembagian kerja, hal ini dapat memberikan kejenuhan kepada anggotanya. Misalkan seorang guru bertahun-tahun mengajar pelajaran yang sama, maka hal ini akan menimbulkan kejenuhan.

- Anggota tidak dapat melakukan koordinasi dengan anggota lain. Karena spesialisasinya saling berbeda.

Keburukan Struktur Organisasi Garis/Staff dan Fungsional Pada Suatu Institusi Pendidikan II

Lembaga pendidikan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyaraat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, memperkya khanazah ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Demikian kompleksnya organisasi tersebut, maka dalam memberikan layanan pendidikan kepada siswa khususnya dan masyarakat pada umumnya organisasi perlu dikelola dengan baik. Oleh sebab itu dibuatlah struktur organisasi yang berfungsi agar organisasi dapat berjalan sebagaimana semestinya. Pembagian wewenang dan kewajiban digambarkan dalam struktur organisasi ini. Salah satu bentuk struktur organisasi yang digunakan yaitu stuktur organisasi garis/staff dan fungsional. Dalam struktur organisasi ini dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian. Organisasi ini memiliki kekurangan antara lain yaitu :

* Kurang fleksibel dan tour of duty. Pejabat fungsional dapat merangkap 2 jabatan misalkan : Wakil bidang kurikulum merangkap jabatan sebagai guru agama sehingga kurang fleksibel. Dan sulit untuk mengadakan tour of duty (pengalih tugas) karena adanya spesialisasi tugas .

* Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang. Contoh : Pada suatu universitas yang terdiri dari beberapa fakultas, membuat setiap fakultas cenderung hanya memberikan perhatian terhadap tugas unit usahanya dan kemudian melupakan tujuan universitas sebagai keseluruhan. Maka dari itu harus ada usaha membalikkan gerak yang cenderung memisahkan diri dengan usaha koordinasi,yaitu dengan mengarahkan kegiatan unsur-unsur organisasi demi tercapainya tujuan bersama.

* Spesialisasi memberikan kejenuhan. Dengan adanya spesialisasi membuat anggota menjadi bosan,karena tidak adanya kerjasama antar anggota lain. Hal ini dapat mengakibatkan

Minggu, 29 November 2009

hubungan antara konflik dengan keputusan dan solusi pada suatu organisasi

Hidup tidak lepas dari Konflik. Jika tidak ingin kisruh yang berkepanjangan maka konflik harus dipecahkan! Konflik perlu diselesaikan dan karena itu perlu strategi yang bisa membantu menyelesaikan Koflik! (Thomas C Schelling & Robert J Aumann, Pemenang Nobel Ekonomi 2005).

Kebanyakan, suatu konflik menjadi makin berat karena lama terpendam. Karena itulah penting bagi perusahaan untuk ‘’menemukan’’ konflik atau sumbernya sedini mungkin. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan dapat diatasi dengan komunikasi. Komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan tidak lancar maka bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo. Pemimpin harus dapat membuat keputusan yang terbaik dan efektif guna menyelesaikan permasalahan yang ada. Sehingga untuk mensiasati masalah ini biasa dilakukan dengan berbagai cara:

1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.

2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan.

3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi.

4. Observasi langsung. Tidak semua konflik disuarakan oleh para karyawan. Karena itu ketajaman observasi dari pimpinan akan bisa mengetahui ada tidaknya suatu (sumber) konflik.

5. Kotak Saran. Cara semacam ini banyak digunakan oleh perusahaan atau lembaga-lembaga lain. Cara ini efektif karena para pengadu tidak perlu bertatap muka dengan pimpinan. Bahkan bisa merahasiakan identitasnya.



hubungan antara konflik dengan keputusan dan solusi pada suatu organisasi

Konflik secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses yang dapat terjadi apabila salah satu pihak merasa bahwa pihak lain berkeinginan secara negatif. Di sisi lain, Konflik dapat terjadi apabila ada perbedaan pendapat, persaingan dan pertentangan; dikarenakan setiap manusia memiliki Sifat, Sikap, Keinginan,Kepribadian, dan Minat yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga sulit untuk disatukan dan menyatukannya.

Dilihat dari hubungannya dalam Perusahaan, Konflik dapat dibagi menjadi 2 (dua),yaitu:

1.Konflik Fungsional. Dikatakan bahwa konflik adalah fungsional, jika dari konflik itu membuahkan kebaikan bagi organisasi, mendukung tujuan dan meningkatkan kinerja (performance) organisasi. misalnya: 2 (dua) Perusahaan terlibat dalam Konflik, tentang bagaimana cara menghasilkan produk yang baik tanpa perlu menaikkan biaya produksi dan pada akhirnya menghasilkan suatu kesamaan pendapat. Hasil yang baik akan tercapai bila konflik ini dapat diselesaikan bersama-sama dan hasilnya dapat menguntungkan Perusahaan.

2.Konflik Non-fungsional adalah setiap pertentangan atau interaksi antara kelompok yang mengganggu organisasi dan merintangi upaya pencapaian Tujuan Perusahaan. Misalnya pertentangan antara bagian akutansi dan bagian personalia mengenai cara pembayaran gaji. Bagian personalia minta kepada bagian akutansi agar bagian personalia yang membayarkan langsung kepada karyawan, sedangkan bagian akutansi ingin membayarnya melalui bank. Atas ketidak-cocokan itu akhirnya kerjasama antara bagian akutansi dan bagian personalia menjadi sulit terkoordinasikan. Konflik yang non-fungsional harus dihilangkan dalam Perusahaan karena hal ini akan memberikan dampak negatif dikemudian waktu. Solusinya yaitu Penyelesaian konflik dapat dilakukan sendiri oleh yang berbeda pendapat, dapat juga dipaksa diselesaikan oleh (manajer) atasan, atau oleh pihak ketiga sebagai arbitrase (penengah pencari penyelesaian).

Jadi,tidak semua konflik itu mengandung konotasi buruk. Semua konflik yang terjadi hendaknya diusahakan untuk diselesaikan secara intern dan diusahakan jalan damai melalui musyawarah mufakat Agar ditemukan jalan keluarnya dan pada akhirnya bisa menghasilkan suatu keputusan guna mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.


Selasa, 17 November 2009

pengertian monitor

Monitor

Pengertian Monitor

Monitor merupakan salah satu perangkat keras (Hardware) yang digunakan sebagai penampilan output video dari pada sebuah komputer, dan kegunaannya tersebut tidak dapat dipisahkan dalam pemakaian suatu komputer, sehingga dikarenakan monitor itu sebagai penampilan gambar maka tentunya komputer sangat sulit digunakan dan bahkan sama sekali tidak dapat digunakan tanpa menggunakan komputer.

Jenis-Jenis Monitor

1. Monitor Catoda Ray Tube (CRT)

Monitor ini merupakan monitor yang mempunyai tabung yang memproduksi elektron untuk menembak layar, sehingga tercipta gambar di layar seperti cara kerja televisi. Monitor ini memakai port 15 pin dengan 3 baris.

2. Monitor Liquid Crystal Display (LCD)

Cara kerja monitor ini adalah dengan memberikan stimulasi arus listrik dari luar kepada luquid crystal (materi bipheny). Sehingga akan mengubah properti dari cahaya yang dilewatkan crystal.

3. Monitor TFT LCD

Berupa Liquid Crystal yang diisikan diantara dua pelat gelas, yaitu colour filter glass dan TFT glass. Colour filter glass mempunyai filter warna yang bertugas memancarkan warna, sedangkan TFT glass mempunyai thin film transistor sebanyak pixel yang ditampilkan. Liquid crystal bergerak sesuai dengan perbedaan voltase antara colour filter glass dengan TFT glass. Jumlah cahaya yang dipasok oleh back light ditentukan oleh jumlah pergerakan liquid crystal yang pada gilirannya akan membentuk warna.

Jenis Monitor Berdasarkan Signal pengiriman data.

1. Berdasarkan signal pengiriman data monitor dibedakan menjadi 3 yaitu :

a. Monitor Analog

Pengertian dari analog berarti sinyal-sinyal yang masuk pada monitor adalah berupa arus yang dapat berisi sembarang nilai antara sinyal maksimal dan minimum. Sistem pengolahan data pada monitor analog adalah secara langsung tanpa menggunakan proses digital (data 0 dan 1). Monitor analog biasanya mempunyai ciri khas pada semua pengaturan manualnya (H-Size, V-Size, Contrast, dan Brightness)menggunakan Potensiometer.

b. Monitor Digital

Monitor digital adalah monitor yang menggunakan sinyal digital dalam pengiriman datanya yaitu menggunakan logika 1 dan 0 (data digital). Monitor digital biasanya mempunyai ciri seluruh pengaturannya gambar manualnya menggunakan saklar tekan.

c. Monitor Multi Scanning

Monitor multi scanning adalah monitor yang dapat menerima dua bentuk sinyal (data) baik digital maupun analog. Hebatnya monitor ini ini dapat menggabungkan dua kegunaan yang dimiliki monitor analog dan digital sehingga sanggup dipasngkan video card yang bermacam-macam.

2. Jenis monitor adapter card, resolusi warna, dan jumlah pin dapat kita lihat pada :

Tipe Monitor

Adapter Card

Resolusi

Jumlah Warna

Jumlah Pin

Monocrome (digital)

Cga (digital dan analog)

EGA (digital dan analog)

VGA (analog)

SVGA

MDA, EGA Hercules

CGA, EGA

XGA, CGA, EGA

VGA

VGA

80*25

640*480

640*480

800*600

1024*768

2

16/2

16/2

16

256

16 Juta

9

9

9

9

15

15

Keterangan :

MDA = Monochrome Display Adapter CGA = Coulur Grapics Adapter

EGA = Enhanced Graphics Adapter XGA = X-Grapics Adapter

VGA = Video Grapics Adapter SVGA = Super Video Grapics Aray

TOMBOL PENGATUR PADA MONITOR

Pada umumnya, monitor memiliki tombol pengatur sebagai berikut:

1. Saklar ON/OFF yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan sumber daya listrik.

2. Brightness Control, yaitu untuk mengatur cerah dan redupnya layar.

3. Contrast Control, yaitu untuk mengatur cerah dan redupnya obyek pada layar.

4. Vertical Size Control (V. Hold), yaitu untuk mengatur area layar pada bagian bawah dan atas.

5. Vertical Line (V. Line), yaitu untuk mengatur tinggi rendahnya obyek pada layar.

6. Horizontal Size Control (H. Hold), yaitu untuk mengatur area layar pada bagian kiri dan kanan.

Monitor disebut juga layar penampil atau penampil video adalah salah satu perangkat komputer yang berfungsi untuk menampilkan segala jenis data/informasi yang diproses oleh komputer baik itu data yang masuk maupun keluar ke/dari komputer. Agar monitor dapat menampilkan teks dan grafik harus dihubungkan dengan Video Graphic Adapter card (VGA card).


Bentuk Monitor

Layar Penampil

Type Layar

  • CRT (Cathode Ray Tube) Display
  • Flat Panel Display


CRT Display

Cathode Ray Tube (CRT)

Penampil Cathode Ray Tube (CRT), adalah tipe yang paling umum digunakan sebagai penampil pada komputer. Bentuknya sama dengan televisi, namun kemampuan penampilan gambar ataupun teks lebih tinggi resolusinya. Untuk menampilkan warna pada layar terbagi dalam tiga warna dasar pixel yang berbentuk titik atau plat strip yang terbuat dari pospor yaitu: warna dasar merah, hijau dan biru. Ukuran atau pitch dari setiap titik atau palat strip tergantung dari ketajaman penampilan yang diinginkan. Monitor dengan kualitas baik (high-quality) memiliki pitch 0,26 atau lebih rendah lagi.


Pitch Layar Warna

Flat Panel Display

CRT memiliki image yang sangat bagus, namun ukurannya besar dan berat, maka komputer portable menggunakan plat panel display. Layar monitor plat panel pertama kali diperkenalkan untuk komputer desktop. Monitor ini sangat ringan dibanding dengan monitor CRT, dan tidak membutuhkan tempat yang luas.


Flat Panel Display

Dengan perkembangan teknolgi plat panel, tidak menutup kemungkinan, bahwa monitor CRT, akan ditinggalkan dan hanya sebagai sejarah.


Teknologi Flat Panel

Ada empat macam teknologi meonitor plat panel yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu:

  1. Liquid Crystal Display (LCD)
    Pada jenis ini warna dihasilkan dari film yang berwarna merah, hijau dan biru yang berbentuk lapisan balok (sandwched), yang ditempatkan diantar lampu belakang (backlighting) dan panel LCD. Ada beberapa tipe LCD yaitu:
    • Passive-matrix LCD, termasuk di dalamnya Twisted Nematic LCD (TN-LCD) dan Supertwisted Nematic LCD (STN-LCD).
    • Active-matrix LCD, termasuk di dalamnya Thin-Film-Transistor LCD (TFT-LCD) dan Active-Addressed LCD (AA-LCD).

Monitor dengan tipe ini memiliki konsumsi listriknya sangat rendah (irit), kontras rasionya tinggi, kecepatan tinggi, dan dapat dibaca dengan jelas walaupun langsung berhadapan dengan datangnya cahaya.

  1. Plasma Display Panel (PDP)
    Lebar layar penampil PDP bias mencapai 60 inchi tetapi ketebalannya hanya beberapa inchi saja (tipis). Hal ini memungkinnya dapat digantung pada dinding. Beratnya jauh lebih ringan dari CRT monitor. Sebagai perbandingan, jika CRT monitor dengan ukuran 35 inchi adalah ? 240 pound, sedangkan untuk ukuran 42 inchi PDP monitor beratnya adalah ? 80 pound. PDP menggunakan teknologi gas yang diisi diantara dua panel kaca yang diaktifkan oleh electron. Gas akan menguraikan sinar ultrafiolet untuk mensimulasikan phospor menjadi warna hijau, merah dan biru..
  2. Electroluminescent Display (EL)
    Teknologi EL hampir sama dengan teknologi LCD yang menggunakan electron berbentuk row dan kolom. Monitor ini adalah yang paling tipis diantara semua monitor plat panel, tetapi sangat sulit membuatnya dan harganyapun mahal.
  3. Field Emission Display (FED)
    Monitor ini sepertinya terdiri dari ribuan CRT yang disusun dalam grid, dan setiap fixelnya terdiri dari satu CRT. Elektron akan mengakselerasikan phospor untuk menghasilkan cahaya.

Sejarah dan Fungsi Monitor Komputer

Monitor komputer merupakan sejenis peranti persisian output yang berupaya memaparkan aksara dan/atau imej, baik diam atau bergerak, yang dijanakan oleh komputer dan diproseskan oleh kad grafik. Tedapat empat jenis Monitor, iaitu Monitor monokrom, Monitor warna, Monitor segerak berbilang, dan Monitor ELD (Elektro Luminescent Display). Setiap Monitor mempunyai ciri-ciri dan sejarah tersendiri. Mutu Monitor tergantung kepada beberapa faktor. Yang terutama ialah bilangan piksel yang dipaparkan oleh skrinnya; lebih banyak pikselnya, lebih tajamnya teks dan grafik yang dipaparkan.

Pada awalnya semua monitor adalah dari jenis tiub sinar katod (CRT) sama seperti yang digunakan pada tiub televisyen, namun kini monitor jenis LCD semakin digemari kerana monitor LCD menggunakan ruang yang kecil, ringan serta lebih menjimatkan tenaga elektrik berbanding monitor CRT

Sejarah Monitor

Istilah "mod paparan" merujuk kepada ciri-ciri paparan komputer, khususnya bilangan warna maksimum dan peleraian imej maksimum (dalam piksel lintang dan piksel lajur). Terdapatnya banyak mod paparan yang boleh di dapati dalam sistem komputer peribadi pada hari ini.

Paparan komputer peribadi yang terawal merupakan Monitor monokrom yang digunakan untuk pemproses kata dan sistem komputer berdasarkan teks pada dekad 1970-an. Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan sistem paparan Penyesuai Grafik Warna (CGA). Sistem paparan ini berupaya memberikan empat warna, dan mempunyai peleraian maksimum 320 piksels datar dan 200 piksel tegak. Walaupun CGA mencukupi untuk kegunaan permainan komputer yang mudah seperti permainan solitaire dan permainan dam, ia tidak mencukupi untuk pemprosesan kata, penerbitan atas meja ataupun penggunaan grafik yang canggih.

Pada tahun 1984, IBM memperkenalkan sistem paparan Penyesuai Grafik Tertingkat (EGA) yang dapat memberikan sehingga 16 warna yang berlainan dan peleraian sehingga 640 x 350. Ini memperbaiki kelihatannya berbanding paparan yang lebih awal, dan memungkinan pembacaan teks dengan mudah. Bagaimanapun, EGA tidak memberikan peleraian imej yang mencukupi untuk kegunaan-kegunaan tahap tinggi seperti reka bentuk grafik dan penerbitan atas meja. Mod ini kini sudah usang, walaupun ia kekadang masih boleh didapati di pemprosesan lama dan komputer peribadi di rumah kediaman.

Pada tahun 1987, IBM memperkenalkan sistem paparan Tatasusunan Grafik Video (VGA). Kini, ini telah merupakan piawai minimum yang dapat diterima untuk komputer peribadi. Peleraian maksimum tergantung kepada bilangan warna yang dipaparkan. Pengguna boleh memilih antara enam belas warna pada 640 x 480, ataupun 256 warna pada 320 x 200.

Pada tahun 1990, IBM memperkenalkan sistem paparan Tatasusunan Grafik Terluas (XGA) sebagai waris untuk paparan 8514/A. Versi yang berikut, iaitu XGS-2, memberikan peleraian 800 x 600 piksel dalam warna yang benar (16 juta warna) dan peleraian 1024 x 768 dalam 65,536 warna. Kedua-dua tahap peleraian imej ini mungkin merupakan jenis yang terpopular di kalangan individu dan perniagaan kecil pada hari ini.

Persatuan Piawai-Piawai Elektronik Video (VESA) telah mengasaskan antara muka pengaturcaraan piawai untuk paparan Tatasusunan Grafik Video Super (SVGA) yang digelarkan Sambungan BIOS VESA ("VESA BIOS Extension"). Lazimnya, paparan SVGA dapat mendukung palet sehingga 16 juta warna, tergantung kepada jumlah ingatan video yang tersedia dalam sesuatu komputer yang akan menghadkan bilangan warna yang dapat dipaparkan. Spesifikasi peleraian imej berbeza-beza. Pada umumnya, lebih besar skrin Monitor SVGA, lebih banyak piksel dapat dipaparkan secara datar dan tegak.

Baru-baru ini, spefikasi-spefikasi baru telah muncul. Ini termasuk Tatasusunan Grafik Terluas Super (SXGA) dan Tatasusunan Grafik Terluas Ultra (UXGA). Spesifikasi SXGA biasa digunakan untuk merujuk kepada skrin-skrin yang mempunyai peleraian 1280 x 1024; UXGA merujuk kepada peleraian 1600 x 1200. Pada hari ini, spesifikasi yang lama (VGA and SVGA) sering digunakan untuk rujukan kepada keupayaan peleraian tipikal.

Rabu, 04 November 2009

interview

PENGERTIAN INTERVIEW

Interview atau sering disebut juga wawancara mempunyai definis suatu proses komunikasi interaksional antara dua pihak. Cara pertukaran yang digunakan adalah cara verbal dan nonverbal dan mempunyai tujuan tertentu yang spesifik.

Ada dua macam tipe tujuan interview. Pada konseling untuk mengetahui lebih terkait pada adanya permasalahan dan mencari penyelesaiannya. Sedangkan pada kualitatif untuk memperoleh data penelitian.

Tujuan ( kedudukan ) wawancara

  • Discovery, yaitu untuk mendapatkan kesadaran baru tentang aspek kualitatif dari suatu masalah
  • Pengukuran psikologis: data yang diperoleh dari wawancara akan diinterpretasikan dalam rangka mendapatkan pemahaman tentang subjek dalam rangka melakukan diagnosis permasalahan subjek dan usaha mengatasi masalah tersebut.
  • Pengumpulan data penelitian : informasi dikumpulkan untuk mendapatkan penjelasan atau pemahaman mengenai suatu fenomena. Data dikumpulkan dengan cara wawancara karena kuesioner tidak dapat diterapkan pada subjek subjek tertentu, atau ada kekhawatiran responden tidak mengisi kuesioner ataupun tidak mengembalikan kuesioner pada peniliti.

Mengapa menggunakan wawancara ?

  • Karena ingin melengkapi dan menambahkan data yang telah ada, yang diambil dengan metode lain seperti survey, observasi, studi dokumen dsb
  • Karena ingin mengambil data kualitatif tentang suatu fenomena tertentu. Wawancara dapat digunakan sebagai metode pengambilan data
  • Karena situasi tertentu dalam bidang pengukuran ( assessment ) psikologis ketika alat ukur tidak dapat digunakan karena alasan berikut :
    1. Subjek buta huruf
    2. Subjek menolak mengerjakan test tertentu
    3. Topik yang diukur bersifat pribadi, individual dan rahasia

Kapan menggunakan wawancara?

  • Pengukuran psikologis
    Data yang diperoleh dari wawancara akan diinterprestasikan dalam rangka mendapat pemahamanan tentang subjek dalam rangka melakukan diagnosis permasalahan subjek dan usaha untuk memecahkan masalah.
  • Pengumpulan data
    Informasi yang diperoleh digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam dan komprehensif tentang suatu fenomena yang diteliti
    Wawancara menjadi bagian dari penelitian survey ketika alat alat ukur lain seperti kuesioner dianggap tidak mampu mengungkap secara lebih mendalam informasi dari responden
    Informasi bersifat kualitatif , sangat individual serta variatif sehingga jawaban perlu dieksplorasi melalui suatu wawancara

Jenis wawancara berdasarkan teknis

Menurut responden yang di interview :

  • Langsung
  • Tak Langsung

Menurut prosedur dilaksanakan :

  • Terstruktur
  • tidak terstruktur
  • Terarah

Menurut situasi interview :

  • formal
  • Informal

Menurut perencanaan :

  • berencana
  • Isidental

Jenis wawancara berdasarkan sasarannya

  • Interview sekolah / pendidikan
  • Interview klinis
  • Interview Industri dan Organisasi
  • Interview Sosial dan masyarakat

Format berdasarkan sifat wawancara :

  • Terpimpin : iteer sengaja mengarahkan wawancara atau menggunakan dengan guide.
  • Bebas terpimpin : ada guide tetapi pertanyaan tidak harus dinyatakan semua, disesuaikan dengan kondisi subject
  • Pribadi : wawancara hanya dengan 1 orang mengkhususkan pada masalah pribadi
  • Kelompok  : wawancara lebih dari satu orang, masalah yang dibicarakan relatif merupakan topik umum.
  • Free talk : hubungan antar iteer dan itee relatif tanpa jarak, tidak menggunakan guide interview, sebagai panduan karena pembicaraan mengalir. Free talk biasa digunakan dalam action research dan interaksi klinis dokter dan pasien
  • Diskusi : seperti freetalk tetapi perbincangan yang terjadi sampai pada tahap pencarian solusi atau sesuatu masalah tertentu.

Format berdasarkan fungsi wawancara :

  • Wawancara riset : dilakukan sebagai metode memperoleh data /informasi tertentu tentang suatu fenomena yang diteliti
  • Wawancara diagnostik/assessment : berfungsi untk melakukan pemeriksaan psikologis
  • Wawancara terapiutik : biasanya terjadi dalam helping relatonship, fungsinya untuk konseling, terapi, pemulihan dan bentuk pendampingan psikologis lainnya.

Format berdasarkan tujuan wawancara :

  • Wawancara pekerjaan: untuk kepentingan bekerja, seleksi dan promosi
  • Wawancara Informatif: untuk memperoleh informasi, misal wawancara pada liputan 6, wwcr yang dilakukan reporter koran
  • Wawancara administratif: untuk mendisiplinkan aturan, misal siswa yang bolos pelajaran dipanggil guru untuk mengingatkan
  • Wawancara konseling (intake inerview): untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada klien dalam rangka membantu mengatasi masalah klien

Format berdasarkan penggunaan :

  • Sebagai metode primer : sebagai metode utama
  • Sebagai metode pelengkap : untuk melengkapi metode pengumpulan data yang lain
  • Sebagai kriterium : digunakan sebagai pembangind metode yang lain

Format berdasarkan waktu / kontak :

  • wawancara pendek : 10 – 15 menit
  • Wawancara penjang : lebih dari 1 jam
  • Wawancara repetitif : dilakukan berulang – ulang

Kekuatan Interview :

  • merupakan salah satu metode terbaik untuk menilai keadaan pribadi
  • tidak dibatasi tingkatan umur dan pendidikan subjek
  • menjadi metode pelengkap dalam penelitian sosial
  • cocok menjadi kriterium terhadap data yg diperoleh dengan metode lain
  • dapat dilakukan bersama sama observasi

Kelemahan Interview :

  • Tidak efisien dari segi waktu, tenaga dan biaya
  • Informasi yang diperoleh tergantung pada kesiadaan, kemampuan, kondisi momental responden’
  • Jalannya wawancara mudah mengalami distraksi / gangguan
  • Penguasaan Bahasa yang sama dengan bahasa responden
  • Perlu banyak interviewer bila pendekatannya “sahabat karib”
  • Persetujuan responden dinyatakan dengan informed consent
  • Hak untuk dilindungi kerahasiaannya ( identitas responden )
  • Perlindungan dari celaka fisik, emosi dan lain lain
  • Hak untuk tahu apa yang akan digali ( tidak semua peneliti melakukannya )
  • Kejujuran laporan ( melaporkan seperti apa adanya, tanpa dikotori oleh pendapat atau penilaian pribadi )
hayoo..yang cari tugas tentang interview monggo dibaca,,numpang liat2 juga gpp..^^ have a nice day.
(maap link URLnya lupa dapet dr mana, yg jelas google "definisi interview")

manajemen ,supervisi & kewirausahaan

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. (http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen)

A.

 

Pengertian Supervisi

  Konsep supervisi modern dirumuskan oleh Kimball Wiles (1967) sebagai berikut :

“Supervision is assistance in the devolepment of a better teaching learning situation”. Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik. Rumusan ini mengisyaratkan bahwa layanan supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar mengajar (goal, material, technique, method, teacher, student, an envirovment). Situasi belajar inilah yang seharusnya diperbaiki dan ditingkatkan melalui layanan kegiatan supervisi. Dengan demikian layanan supervisi tersebut mencakup seluruh aspek dari penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. (http://www.docstoc.com/docs/7835615/BAHASA-SD-5-SUPERVISI)

 

Kewirausahaan

Kewirausahaan adlh salah satu bentuk kegiatan ekonomi dgn mengusahakan pekerjaan sndiri, kewiraushaan brarti mengelola bisnis scara mandiri, mendptkan pendapatan sndiri tnp dr org laen. Mksudnya pndapatan tu dr dr diri sendir jd tdk bekerja utk org laen, wirausaha bkerja utk diriny sndiri. Terkadang malah menciptakan lapangan kerja. (http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080516235349AACF0PI)

cuma mau bantu buat yg nyari2 tugas..^^ have a nice day

Minggu, 18 Oktober 2009

about LPS

SEJARAH LPS

Industri perbankan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam perekonomian nasional demi menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Stabilitas industri perbankan sangat mempengaruhi stabilitas perekonomian secara keseluruhan.

Pada tahun 1998, krisis moneter dan perbankan yang menghantam Indonesia, yang ditandai dengan dilikuidasinya 16 bank, mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan. Untuk mengatasi krisis yang terjadi, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan diantaranya memberikan jaminan atas seluruh kewajiban pembayaran bank, termasuk simpanan masyarakat (blanket guarantee). Hal ini ditetapkan dalam Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1998 tentang Jaminan Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum dan Keputusan Presiden Nomor 193 Tahun 1998 tentang Jaminan Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Perkreditan Rakyat.

Dalam pelaksanaannya, blanket guarantee memang dapat menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan, namun ruang lingkup penjaminan yang terlalu luas menyebabkan timbulnya moral hazard baik dari sisi pengelola bank maupun masyarakat.

Untuk mengatasi hal tersebut dan agar tetap menciptakan rasa aman bagi nasabah penyimpan serta menjaga stabilitas sistem perbankan, program penjaminan yang sangat luas lingkupnya tersebut perlu digantikan dengan sistem penjaminan yang terbatas.

Dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan mengamanatkan pembentukan suatu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai pelaksana penjaminan dana masyarakat.

Pada tanggal 22 September 2004, Presiden Republik Indonesia mengesahkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, LPS, suatu lembaga independen yang berfungsi menjamin simpanan nasabah penyimpan dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya, dibentuk.

Undang-undang ini berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, dan sejak tanggal tersebut LPS resmi beroperasi.

FUNGSI LPS

  1. Menjamin simpanan nasabah penyimpan.
  2. Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannnya.
TUGAS LPS
  1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan simpanan.
  2. Melaksanakan penjaminan simpanan.
  3. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif memelihara stabilitas sistem perbankan.
  4. Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan penyelesaian Bank Gagal yang tidak berdampak sistemik.
  5. Melaksanakan penanganan Bank Gagal yang berdampak sistemik.
WEWENANG LPS
  1. Menetapkan dan memungut premi penjaminan.
  2. Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi peserta.
  3. Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS.
  4. Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan keuangan bank, dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar kerahasiaan bank.
  5. Melakukan rekonsiliasi, verifikasi, dan/atau konfirmasi atas data tersebut pada angka 4.
  6. Menetapkan syarat, tata cara, dan ketentuan pembayaran klaim.
  7. Menunjuk, menguasakan, dan/atau menugaskan pihak lain untuk bertindak bagi kepentingan dan/atau atas nama LPS, guna melaksanakan sebagian tugas tertentu.
  8. Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang penjaminan simpanan.
  9. Menjatuhkan sanksi administratif.